Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023, Penerbit BRIN
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas dunia karena kekayaan alam hayatinya yang melimpah. Kekayaan hayati tersebut merupakan modal dasar bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu, kekayaan hayati tersebut harus dikelola secara berkelanjutan agar dapat dimanfaatkan bagi kemakmuran dan kesejahteraan bangsa lintas generasi. Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan bagian dari keanekaragaman hayati dunia sehingga pengelolaannya tidak terlepas dari konvensi-konvensi internasional yang disepakati oleh negara-negara di dunia. Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan komitmen yang kuat untuk melindungi, menjaga, dan melestarikan keanekaragaman hayati tersebut guna menjaga keseimbangan dan keharmonisan kehidup an manusia dengan alam lingkungannya. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah melakukan konservasi keanekaragaman hayati secara in situ dan ex situ dari tingkat gen, spesies, hingga ekosistem. Pembangunan kebun raya adalah implementasi dari kebijakan nasional konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan secara ex situ. Pembangunan kebun raya juga sinergi dengan program nasional lain, seperti meningkatkan ruang terbuka hijau dan peningkatan perekono mian daerah melalui pariwisata. Sampai tahun 2020, Indonesia sudah memiliki 43 kebun raya dengan luas keseluruhan sekitar 8.850,6 ha dan terdiri dari 5 unit kebun raya LIPI dan 38 unit kebun raya daerah. Kebun Raya Cibinong, yang sebelumnya lebih dikenal dengan Ecopark, adalah kebun raya yang dibangun oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan konsep ekoregion. Konsep ekoregion, tidak hanya melestarikan spesies secara kelompok taksa, tetapi juga melestarikan karakteristik ekosistem wilayah di mana kebun raya tersebut dibangun. Konsep ekoregion menjadi inovasi dalam konservasi tumbuhan secara ex situ dengan cara meniru karakteristik ekosistem wilayah, khususnya formasi vegetasinya. Dengan konsep ekoregion ini, diharapkan kebun raya dapat lebih banyak memberikan fungsi dan manfaatnya bagi negeri ini. Hal ini karena selain dibangun dengan konsep ekoregion, kebun raya juga dilengkapi dengan sarana dan fasilitas untuk riset, edukasi, dan wisata yang memadai.
Sulawesi and the surrounding archipelagos are located in a transition zone between Indo-Malayan and Australasian biogeographic territory, it caused flora in this place have unique character and very high number of endemic species. One of the real efforts which have been done to reduce the high extinct rate is development of regional botanical garden as ex-situ conservation method. Indonesia has some regional botanical gardens which have themes based on bioregion and geographic. Sulawesi has five regional botanical gardens, each have themes for Wallace plant conservation. Regional botanical gardens become an effective real ex-situ conservation effort for endemic plants because it have function as ex-situ conservation institution, botanical research, environmental education, ecotourism and ecosystem services. Ex-situ conservation methods of botanical garden require completely documented of each plant including planting point, planting time, and origin of plant, maintenance, documentat...
2019 •
Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial, Ditjen KSDAE-KLHK memiliki target 30 unit Taman Keanekaragaman Hayati sampai akhir tahun 2019. Salah satu kendala adalah pemilihan spesies pohon target yang memenuhi kriteria: asli, lokal, endemik, langka dan bermanfaat secara ekologis, ekonomis maupun sosial. Sebagian besar jenis-jenis pohon yang disajikan dalam buku ini memuat informasi umum tentang taksonomi, morfologi, ekologi dan etno botani yang penting untuk diketahui oleh pengelola Taman Kehati. Dengan foto-foto berwarna, akan sangat membantu pembaca untuk mengenali jenis-jenis pohon di lapangan.
Strategi jangka masa panjang untuk memelihara ekosistem dan biodiversiti adalah dengan memulihara populasi dan komuniti semula jadi di habitat semula jadi mereka, atau lebih dikenali sebagai pemuliharaan in situ. Walau bagaimanapun, terdapat banyak jenis spesies tidak mempunyai pilihan lain, tetapi perlu dipulihara dalam keadaan buatan manusia yang dihasilkan oleh manusia. Keadaan ini dikenali sebagai pemuliharaan ex situ, ataupun pemuliharaan off-site. Antara pemuliharan ex situ untuk tumbuhan dan haiwan yang terdapat pada masa kini termasuklah zoo, akuaria, program penternakan khas, kebun mainan, taman bokanikal, arboreta, bank biji benih, dan sebagainya. Semua kemudahan ini mempunyai fungsi, jenis sasaran haiwan dan tumbuhan yang dipulihara, dan meliputi bidang diversiti biologi yang tersendiri. Oleh itu, bahagian pertama laporan praktikal ini akan membincangkan jenis sasaran flora atau fauna yang dipulihara pada destinasi yang telah kami lawati, iaitu Jong’s Crocodile Farm dan strategi-stratagi pemuliharaan ex situ yang telah dijalankan terhadap spesies flora atau fauna tersebut. Manakala bahagian kedua laporan praktikal ini pula akan membincangkan bidang diversiti biologi yang terdapat di kawasan tersebut, kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan pemuliharaan ex-situ, serta isu-isu atau nilai-nilai etika yang telah ditimbulkan sepanjang pemuliharaan ex situ ini dijalankan.
2020 •
Buletin Kebun Raya
Pengembangan Koleksi Tumbuhan Kebun Raya Daerah Dalam Kerangka Strategi Konservasi Tumbuhan DI Indonesia2015 •
Sebagai bagian dari kebun raya dunia, Kebun Raya Indonesia (KRI) memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan upaya konservasi tumbuhan yang ada di Indonesia. Hingga tahun 2010, empat kebun raya yang dikelola oleh LIPI hanya mampu mengkonservasi sekitar 21% dari seluruh tumbuhan terancam Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan Kebun Raya Daerah (KRD) untuk mengkonservasi tumbuhan pada tiap daerah di Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk untuk mengetahui capaian KRD dalam konservasi tumbuhan dan menentukan strategi pengelolaan koleksi tumbuhan tiap daerah. Pada akhir 2012, KRI yang didukung KRD telah berhasil mengoleksi 24% dari tumbuhan terancam Indonesia versi IUCN Red List 2013 , dan berhasil membudidayakan 25% termasuk koleksi pembibitan. Beberapa strategi untuk pengembangan koleksi KRD antara lain: penguatan sistem data base koleksi; pengembangan koleksi tumbuhan di setiap KRD dengan mengacu pada IUCN Red List ; dan penentuan spesies prioritas untuk konservasi terkait...
Sebuah kebun raya baru akan dibangun di Provinsi Sumatra Selatan. Di lokasi tersebut terdapat beragam tumbuhan yang belum banyak diketahui potensi dan status konservasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi jenis tumbuhan berpotensi yang ada di calon Kebun Raya Sumatra Selatan dan status konservasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 jenis tumbuhan asli di kawasan calon Kebun Raya Sumatra Selatan yang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai penghasil kayu, tanaman obat, pakan, dan sebagainya. Selain itu, juga terdapat tumbuhan yang berpotensi menjadi gulma. Berdasarkan data IUCN red list, terdapat tumbuhan dengan status rawan (vulnerable), yaitu Prapat (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) yang ditemukan di hutan sisa dekat kawasan calon Kebun Raya Sumatra Selatan. Selain itu, juga ditemukan empat jenis Nepenthes spp. yang merupakan jenis tumbuhan dilindungi di Indonesia. Kata kunci: Kebun Raya Sumatra Selatan, status konservasi, tumbuhan berpotensi. ABSTRACT A new botanic garden will be established at Province of South Sumatra. Potentiality and conservation status of plant species in this botanic garden are little known. This study aimed to inventory the potential plant and their conservation status at designate of South Sumatra Botanic Garden. This study used explorative method. Result showed 32 native plant species are potential used as timber, medicinal plant, food, etc. In addition, some of plants are weed species. Prapat (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) which found at forest nearby designate of South Sumatra Botanic Garden is vulnerable based on data of IUCN red list. We also found four species of Nepenthes spp. the Indonesia's protected flora.
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi
Keanekaragaman Benalu di Ecopark, Cibinong Science Center-Botanic GardensAbstrakArea konservasi ex situ, Ecopark Cibinong Science Center-Botanic Gardens (CSC-BG), membutuhkan strategi pemeliharaan tanaman koleksi yang tepat untuk mendukung kesehatan dan keberlanjutan koleksinya. Serangan benalu atau tumbuhan parasit tidak hanya dapat merusak estetika, namun juga menghambat pertumbuhan dan perkembangan, bahkan membunuh tanaman koleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis benalu dan distribusi spasial dari sebaran benalu di Ecopark CSC-BG. Pengumpulan spesimen dan data, meliputi jenis dan jumlah benalu, jenis dan kondisi inang, habitat menggunakan metode jelajah di seluruh area ini. Ditemukan empat jenis benalu dari suku Lorantaceae, yaitu Dendrophthoe pentandra (L.) Miq., Scurrula atropurpurea (Blume) Danser, Macrosolen cochinchinensis (Lour.) Tiegh., dan Dendrophthoe sp. Benalu tersebut tersebar di bioregion Blok 1, Jawa-Bali, Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Beberapa faktor ekofisiologi yang disarankan untuk diperhatikan dalam ...
Jurnal Ilmu Lingkungan
Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebub Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas2016 •
La Otra Bancada
De Dios contra Natura y la emergencia del monarca como fundamento de la despolitización de la política2011 •
2014 •
Molecular Autism
Candidate gene study of HOXB1 in autism spectrum disorder2010 •
Microelectronic Engineering
Characterization of silicon LEDs integrated with oxidized porous silicon SOI1997 •
Pediatric Research
40 Neutrophil Chemotaxis in Neonates is Influenced by the Mode of Delivery and Gestational Age Shown in a New Flow Cytometric Assay2005 •
Separation and Purification Technology
Formation of complexes on the surface of mixed oxides. A comparative sorption study2013 •
Computational and Theoretical Chemistry
Understanding the kinetics and molecular mechanism of the Curtius rearrangement of 3-oxocyclobutane-1-carbonyl azide2018 •
Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences
Demographic and Clinical Features of Thyroid Carcinomas in Republic of Macedonia (1999-2010)2017 •
Genetics & Applications
Comparison of SARS-CoV-2 Virus Variant Genomes Detected in China and the USA2020 •
Physical Review B
Ferromagnetism and quantum anomalous Hall effect in one-side-saturated buckled honeycomb lattices2014 •
Indian Journal of Veterinary Sciences & Biotechnology
Effect of Different Ecbolic Agents on Postpartum Reproductive Performance in Surti BuffaloesRevista chilena de historia natural
Primer registro de cráneos asignados a Palaeospheniscus (Aves, Spheniscidae) procedentes de la Formación Bahía Inglesa (Mioceno Medio-tardío), Chile2005 •
2016 •
AFRICAN JOURNAL OF BUSINESS MANAGEMENT
Corporate governance and earnings management and the relationship between economic value added and created shareholder value2012 •
Pragmalinguistica
La interdicción lingüística en textos legales educativos (1986-2006)2009 •
2018 •
Handbook of Research on Emerging Technologies for Digital Preservation and Information Modeling
Palatium Vetus in AlessandriaAir Medical Journal
Perceived Patient Safety of Health Care Providers in a Critical Care Transport Program2011 •
Journal of Mediation & Applied Conflict Analysis
Non-Governmental Organisations (NGOs) & the Military in Complex Emergencies~Collision of Mindsets2014 •
British Journal of Ophthalmology
An inter-observer and intra-observer study of a classification of RetCam images of retinal haemorrhages in children2010 •
Communications biology
Structure-guided functional studies of plasmid-encoded dihydrofolate reductases reveal a common mechanism of trimethoprim resistance in Gram-negative pathogens2022 •
2020 •